Definisi Kehilangan Otot

 

Definisi atrofi adalah klasifikasi suatu penyakit dengan penurunan massa otot yang tidak normal. Ini bukanlah proses yang sederhana, dan ada beberapa pengecualian yang signifikan untuk itu. Pertimbangan pertama dan terpenting adalah apakah otot benar-benar hilang atau tidak, sehingga kerugian tersebut dapat diukur secara obyektif.

Pertimbangan penting lainnya adalah berapa lama kehilangan tersebut berlangsung, karena hal ini akan memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki dirinya sendiri. Singkatnya, definisi penyakit harus mencakup semua aspek kehilangan otot. Jika otot atau bagian tubuh tertentu telah diganti seluruhnya, ini dianggap sebagai definisi absolut dari suatu penyakit.

Ada beberapa cara untuk mengukur kehilangan otot tertentu. Cara pertama adalah membuang kulit dari bagian tubuh yang mengalami atrofi otot. Meskipun tidak sepenuhnya jelas, ini cenderung memberi gambaran yang cukup bagus tentang berapa banyak massa otot yang hilang. Secara umum, semakin banyak otot di kulit, semakin lemah serat yang tersisa.

Jika otot sedang diuji, itu harus besar, seperti otot paha atau perut. Itu harus cukup kuat untuk menopang berat adonan, meskipun adonan itu sendiri tidak boleh terlalu membuat stres. Otot yang lemah seringkali mudah diisolasi dan kemudian diuji.

Cara selanjutnya untuk menguji otot adalah dengan memotongnya. Ini tidak seefektif metode yang terakhir karena otot harus menahan kehilangan, yang bisa menyulitkan otot kecil. Namun, ini dapat membantu menentukan hilangnya massa jaringan dari waktu ke waktu.

 

Terakhir, pengujian otot harus mencakup pengujian di mana otot diperbolehkan untuk beristirahat. Dalam banyak kasus, otot dibiarkan pulih dengan sendirinya, tetapi jika otot sudah berada pada ukuran maksimum, sisanya mungkin cukup untuk memungkinkan mereka pulih.

Setiap jenis definisi atrofi biasanya didasarkan pada fakta bahwa suatu penyakit telah didiagnosis. Definisi yang paling umum dari definisi ini adalah kriteria yang diajukan oleh American College of Rheumatology (ARR). Ini termasuk kriteria berikut: hilangnya otot bukan karena suatu penyakit, dan tidak memerlukan pengobatan. Selain kriteria ARR, dokter juga harus memastikan bahwa pasien menderita penyakit tersebut, dan bahwa atrofi otot bukan karena kondisi medis lain.

Kriteria ARR ketiga dan paling umum adalah bahwa harus ada penurunan massa otot yang nyata pada pasien yang baru saja menjalani operasi untuk Arhemia-Lithiasis, suatu kondisi tulang. Kriteria keempat adalah pasien harus menderita kehilangan otot setelah anemia dan tidak memiliki masalah medis lain yang dapat menyebabkan keropos tulang.

Definisi ARR kelima dan keenam mensyaratkan bahwa otot dalam kondisi baik dan dapat dengan mudah dikembalikan ke keadaan sebelumnya. Kriteria ketujuh mensyaratkan pasien harus sehat dan tidak hamil atau menstruasi saat menguji otot. Terakhir, kriteria kedelapan mengharuskan pasien harus berusia di atas usia tertentu untuk pengujian otot.

Kriteria terakhir untuk menguji atrofi pada kelainan ini disebut Kriteria Aritmia-Litiasis ARR. Kriteria ini sedikit berbeda dengan tiga kriteria pertama yaitu Kriteria Arhemia-Lithiasis menyatakan bahwa pasien harus menderita anemia dan penurunan volume darah, sedangkan Kriteria Aritmia-Litiasis menyatakan bahwa pasien harus mengalami penurunan volume darah. dan tidak hamil atau haid.

Definisi Aritmia-Litiasis menyatakan bahwa pasien harus menderita anemia, penurunan volume darah, dan penurunan massa otot yang dikombinasikan dengan penurunan jumlah otot. Selain kriteria di atas, otot tidak boleh besar, dan bukan kandidat untuk operasi. Untuk memenuhi syarat pengujian dalam kategori ini, pasien juga harus mengalami kehilangan otot dan penurunan jumlah darah. Kepadatan tulang pasien juga harus normal, yang akan ditentukan dengan x-ray atau computed tomography (CT) scan.

Jika menyangkut pilihan kriteria dokter, ada dua jenis kriteria yang harus dipenuhi. Kedua kriteria tersebut dapat digunakan untuk menguji kehilangan otot, tetapi hanya Definisi Aritmia yang diperlukan untuk menentukan penyakitnya, dan dua lainnya tidak.